Temu Bisnis
Business Matching Ekspor KKI 2022 Kamis, 26 Mei 2022
Peserta BM Ekspor:
Business Matching Pembiayaan Sabtu, 28 Mei 2022
Peserta BM Pembiayaan:
Business Matching Pembiayaan dan Ekspor KKI 2022
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan bagian dari entitas perekonomian nasional yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan, tercermin dari dominasi jumlah unit usaha (99,9%), tingginya serapan tenaga kerja (96,92%) dan kontribusi yang besar terhadap PDB (60,51%). Disamping itu, UMKM juga memiliki daya tahan dalam menopang perekonomian negara bahkan saat menghadapi krisis ekonomi maupun saat pandemi Covid-19 yang berdampak cukup signifikan terhadap kinerja UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan UMKM dapat menjadi salah satu buffer perekonomian yang mampu bertahan pada periode tekanan dan tumbuh kembali secara lebih cepat. Berdasarkan hal tersebut, UMKM berperan penting dalam mendukung stabilitas perekonomian sehingga keberlanjutannya perlu untuk didukung dalam mempercepat transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju.
Dalam mendukung upaya pengembangan UMKM tersebut, Bank Indonesia merumuskan kebijakan pengembangan UMKM melalui tiga pilar kebijakan, yaitu penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan akses pembiayaan guna mendorong UMKM yang berdaya saing untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Penguatan korporatisasi diharapkan mendorong terciptanya ekosistem usaha secara terintegrasi yang mendukung perbaikan produktivitas didukung dengan peningkatan kapasitas UMKM untuk memperbaiki kapabilitas UMKM, baik dari sisi SDM maupun pengembangan usaha. Selanjutnya untuk UMKM yang telah meningkat kapabilitas dan keberlanjutannya melalui kedua upaya tersebut dapat difasilitasi akses pembiayaan sehingga UMKM dapat naik kelas dan tercapai UMKM yang berdaya saing. Ketiga pilar tersebut diimplementasikan dengan pendekatan yang dilakukan secara end-to-end, berkesinambungan, serta mengedepankan sinergitas dengan stakeholders khususnya Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Salah satu bentuk sinergitas yang dilakukan Bank Indonesia untuk melaksanakan ketiga pilar tersebut adalah kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang merupakan program flagship pengembangan UMKM yang dilaksanakan secara periodik. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam KKI tahun 2022 yang bertema Go Digital dan Go Global, adalah business matching ekspor dan business matching pembiayaan. Kegiatan business matching mencakup (1) pra business matching, (2) one-on-one meeting, dan (2) selebrasi business matching yang dilakukan secara hybrid.
Kegiatan pra business matching ekspor bertujuan untuk memberikan insight dan pengetahuan terkait prosedur serta persyaratan ekspor, strategi untuk menghadapi pasar ekspor, serta mengetahui tips dan trik berkomunikasi dengan buyer. Selanjutnya, UMKM akan mengikuti kegiatan one on one meeting untuk berkomunikasi secara langsung dengan buyer dalam mempromosikan produknya untuk menembus pasar ekspor. Peserta terdiri dari importir dan UMKM/agregator yang merupakan binaan Bank Indonesia atau Kementerian/Lembaga (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dewan Kerajinan Nasional).
Kegiatan pra business matching pembiayaan juga dilakukan untuk memberikan edukasi dari lembaga pembiayaan bank maupun non bank kepada UMKM terkait produk pembiayaan, skema, jangka waktu, persyaratan kredit dll. Pasca Pra business matching akan dilanjutkan dengan pelaksanaan one-on-one meeting bagi UMKM/agregator terpilih yang merupakan binaan Bank Indonesia atau Kementerian / Lembaga (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dewan Kerajinan Nasional) dengan lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan yang berpartisipasi dalam BM Pembiayaan adalah Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Bank Pembangunan Daerah, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Fintech (Koinworks, Amartha, Investree).
Pelaksanaan BM ekspor dan BM pembiayaan diakhiri dengan selebrasi business matching yang merupakan bentuk apresiasi kepada UMKM yang telah berhasil memperoleh pembiayaan maupun melakukan ekspor dengan hasil terbesar. Apresiasi dilakukan dengan menampilkan proses penandatanganan kesepakatan ekspor dan pembiayaan antara UMKM dengan buyer (ekspor) dan lembaga pembiayaan.
Business matching menjadi media bertemunya UMKM dengan akses pembiayaan dan pengembangan usaha lainnya. Peserta business matching KKI terdiri dari agregator dan importir, perbankan, fintech lending, dan Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI). UMKM yang diikutsertakan dalam business matching KKI adalah UMKM binaan BI, mitra, Kementerian / Lembaga (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Perdagangan). Melalui business matching ini, diharapkan UMKM dapat memperluas relasi bisnis dalam upaya peningkatan akses pasar, khususnya akses pasar ekspor, serta akses pembiayaan untuk peningkatan skala usahanya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendiseminasikan dan mengimplementasikan program fasilitasi akses pasar dan akses keuangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mendorong UMKM yang berdaya saing untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain itu, business matching juga memberikan edukasi kepada UMKM perihal skema pembiayaan yang tepat dan mekanisme ekspor untuk meningkatkan skala usahanya.
Kegiatan business matching mencakup (1) pra business matching , (2) one-on-one meeting, dan (2) selebrasi business matching. Rangkaian agenda business matching dilakukan secara virtual dan hybrid. Kegiatan pra business matching merupakan edukasi dari lembaga pembiayaan bank maupun non bank kepada UMKM. Pelaksanaan one-on-one meeting dilakukan untuk UMKM terpilih (UMKM binaan BI, mitra, dan Kementerian / Lembaga lainnya) dengan lembaga pembiayaan maupun potential buyer. Kegiatan selebrasi merupakan pemutaran video penandatanganan kesepakatan ekspor dan pembiayaan, diberikan kepada UMKM yang telah berhasil memperoleh pembiayaan maupun melakukan ekspor.