Kain Songket Motif Oen Sukon/Daun Sukun
Jenis Kain: Songket
Nama Motif: Oen Sukon/Daun Sukun
Makna Motif: Motif Oen Sukun atau daun sukun diangkat menjadi salah satu elemen dalam tenun songket Aceh karena mengandung filosofi mendalam tentang kebermanfaatan, kesederhanaan, dan ketahanan hidup. Tanaman sukun dikenal sebagai tumbuhan tropis yang menghasilkan buah berdaging empuk tanpa biji, yang kerap diolah menjadi beragam jenis makanan tradisional. Namun tidak hanya buahnya yang bernilai, daun sukun juga dipercaya memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, terutama melalui air rebusannya yang digunakan dalam pengobatan alami. Pemilihan daun sukun sebagai motif tidak semata-mata karena bentuknya yang estetis, melainkan karena makna yang terkandung di dalamnya. Daun sukun melambangkan sifat rendah hati namun kaya manfaat—seperti halnya manusia yang hidup sederhana namun memberi kebaikan bagi sekitarnya. Daun yang besar dan rindang juga mencerminkan perlindungan dan kepedulian terhadap orang lain. Dengan menjadikannya sebagai motif songket, Oen Sukun menjadi simbol harapan agar setiap individu mampu menjalani kehidupan yang tidak hanya indah secara lahir, tetapi juga bermanfaat dan memberi arti bagi sesama.
Jenis Bahan: Polyester
Ukuran: 180x90
Jenis Benang: Benang Kristal
Jenis Pewarnaan: Pewarna Sintetis
Teknik Pembuatan Kain: Gedogan
Profil UMKM
Kain Songket Aceh merupakan kerajinan tangan tradisional yang menggunakan Alat Tenun Kaki Tangan (ATKT). Hasil tenun ini bukan hanya Secarik kain, di dalamnya melekat nilai-nilai budaya leluhur yang hidup dalam masyarakat Aceh. Mutiara songket merupakan nama kelompok tenun yang dibentuk pada tahun 2019. Selain untuk konsumen individu, Mutiara Songket juga menerima permintaan desain untuk pembeli kolektif. Kain songket Aceh yang dihasilkan memiliki motif khas floral, seperti motif pucok reubong, Pinto Aceh, motif bungong pula, motif bungong lawang, motif bungong geulima, dll.