Kain Songket Motif Bungong Meulu (Bunga Melati) + Pintoe Aceh (Pintu Aceh)
Jenis Kain: Songket
Nama Motif: Bungong Meulu (Bunga Melati) + Pintoe Aceh (Pintu Aceh)
Makna Motif: Bungong Meulu atau bunga melati, dengan warna putih dan aroma yang harum, melambangkan keindahan, ketulusan hati, serta kesucian jiwa. Dalam budaya Aceh, bunga ini menjadi simbol kelembutan, niat yang murni, dan keanggunan, terutama dalam menggambarkan nilai-nilai kemuliaan perempuan dan kehidupan yang bersih secara lahir dan batin. Sementara itu, motif Pinto Aceh (Pintu Aceh) mencerminkan sikap selektif dan penuh kebijaksanaan dalam menyikapi kehidupan. Motif ini melambangkan keterbukaan terhadap segala hal yang baik—seperti ilmu, tamu, dan nilai-nilai kebaikan—serta keteguhan dalam menolak ajaran yang buruk dan menyesatkan. Kombinasi kedua simbol ini menggambarkan manusia yang mampu menjaga keseimbangan antara hati yang bersih dan pemikiran yang bijak, terbuka terhadap perubahan yang positif namun tetap berpijak pada nilai-nilai luhur yang membentuk jati diri.
Jenis Bahan: Polyester
Ukuran: 180x90
Jenis Benang: benang sulam
Jenis Pewarnaan: Pewarna Sintetis
Teknik Pembuatan Kain: Gedogan
Profil UMKM
Kain Songket Aceh merupakan kerajinan tangan tradisional yang menggunakan Alat Tenun Kaki Tangan (ATKT). Hasil tenun ini bukan hanya Secarik kain, di dalamnya melekat nilai-nilai budaya leluhur yang hidup dalam masyarakat Aceh. Mutiara songket merupakan nama kelompok tenun yang dibentuk pada tahun 2019. Selain untuk konsumen individu, Mutiara Songket juga menerima permintaan desain untuk pembeli kolektif. Kain songket Aceh yang dihasilkan memiliki motif khas floral, seperti motif pucok reubong, Pinto Aceh, motif bungong pula, motif bungong lawang, motif bungong geulima, dll.