Galeri Ulos Sianipar
                            
                                                                    Wastra  . 
                                                                    Ready to Wear 
                                                            
                            
                                 Sumatera Utara
                                Sumatera Utara
                            
                        
                                                
                                                
                        
                            Galeri Ulos Sianipar adalah salah salah satu pusat kerajinan tekstil ulos dan songket tradisional suku batak. Galeri ini juga merupakan usaha UMKM binaan Bank Indonesia yang dibangun oleh Bapak Robert M.T Sianipar pada tanggal 28 Juni 1992 di Jalan A.R Hakim Gang Pendidikan Medan. Pada tanggal 10 Desember 2015 Galeri ini diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu Bapak M. Hanif Dhakiri.
Tenaga kerja yang digunakan dimulai sebanyak 17 orang hingga pada tahun 1995 mencapai 120 orang penenun dan berangsur-angsur berkurang hingga tahun 2013 mencapai 60 orang masing-masing terbagi atas 53 orang penenun ulos dan 7 orang penenun songket. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat untuk menenun ulos dan songket tradisional. Pertenunan ini beroperasi mulai dari jam 08.00 hingga jam 17.00. Pada awalnya kapasitas pembuatan ulos pada tahun 1993 rata-rata masih menghasilkan ± 17 lembar ulos perhari namun belum menghasilkan songket. Lalu pada tahun 1995 menghasilkan ulos sudah mencapai rata-rata 120 lembar ulos perhari namun belum menghasilkan songket. Songket baru dihasilkan pada tahun 1997 dengan produksi rata-rata sebanyak 15 lembar songket perhari. Namun pada tahun 2013 dengan adanya penurunan jumlah tenaga kerja kapasitas pembuatan ulos dan songket perhari-harinya masing-masing ulos sebanyak ± 40 lembar ulos dan songket diproduksi sebanyak ± 1 lembar songket. Dan kini jumlah tenaga kerja lebih dari 400 orang.
Alat yang digunakan untuk membuat ulos adalah ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang terbuat dari kayu dan bahan lainnya sebanyak 120 unit dan untuk membuat songket adalah Kedogan yang terbuat dari bahan kayu dan bambu sebanyak 7 unit. Bahan pembuatan ulos dan songket yang digunakan adalah benang yang didistribusikan dari Pulau Jawa yang pada awalnya diwarnai oleh pertenunan sendiri namun karena menghasilkan limbah maka pembeliaan benang dari jenis benang yang sudah diwarnai.
Produk yang paling diunggulkan itu Bahan motif ulos, dimana bahan motif ulos ini bisa dijadikan sebagai pakaian jadi yang dibisa dipakai dalam kegiatan apa saja. Misalnya, ke kantor, pesta, traveling dsb. Kemudian songket motif ulos, songket motif ulos ini terdapat sarung dan selendang yang dipakai oleh kaum wanita muda maupun yang sudah tua. Karena songket ini bisa dipakai siapa saja, yang kegunaannya sebagai sarung dan selendang untuk melengkapi pakaian adat. Songket ini dipakai di acara pesta pernikahan, kematian maupun acara sukacita.
                        
                    - 
                            
                                 galeriulos_sianipar galeriulos_sianipar
- 
                            
                                 robertsianipar130 robertsianipar130
- 
                            
                                 Whatsapp Whatsapp
- 
                            
                                 Website Website
- 
                                
                                     Robert Maruli Tua Sianipar Robert Maruli Tua Sianipar
- 
                                
                                     HP HP
- 
                                
                                     Telepon Telepon
- 
                                
                                     sianiparulos@gmail.com sianiparulos@gmail.com
- 
                                
                                     Jl. A.R. Hakim Gg. Pendidikan No. 130-134, Medan, Sumatera Utara Jl. A.R. Hakim Gg. Pendidikan No. 130-134, Medan, Sumatera Utara
 
                 
                         Menu Website
Menu Website 
         
                               
                               
            